Kehamilan Beresiko Pada Ibu Hamil Kurang Darah (Anemia)

Kehamilan Beresiko Pada Ibu Hamil Kurang Darah (Anemia)

KAGHAS.- Salah satu penyakit yang sering menyerang kaum wanita adalah anemia, atau secara umum dikenal masyarakat kurang darah. Anemia adalah ketika tubuh penderita kekurangan sel darah merah yang sehat. Dapat juga diartikan sel darah pengderita tidak berfungsi dengan baik.

Akibatnya tubuh penderita kekurangan oksigen sehingga wajah penderita pucat dan mudah kelelahan. Serangan anemia bisa hanya sementara, dan jangka Panjang dengan ukuran ringan, sedang dan berat. Anemia bentuk penyakit gangguan pada darah oleh kelainan hematologi sebab terjadi ketika kadar hemoglobin sangat rendah.

Orang dewasa dikatakan menderita anemia ketika kadar hemoglobinya di bawah 14 gram per desiliter bagi laki-laki. Sedangkan penderita perempuan berada di bawah 12 gram per desiliter. Apabila penderita anemia kadar hemoglobinya berada dibawah delapan gram per desiliter, maka tergolong anemia kelas berat (Anemia Grafis).

Ada beberapa jenis penyakit anemia, anemia karena keklurangan zat besi, anemia pada masa kehamilan, anemia akibat pendarahan, anemia hemolitik, anemia aplastic, anemia akibat penyakit kronis, anemia sel sabit, dan thalassemia. Khusus pembahasan ini, kita membicarakan anemia pada ibu hamil. Diantara tanda-tanda anemia adalah; lemas, pucat, cepat Lelah, jantung berdebar-debar, bibir berwarna merah jambu, konsentrasi menurun, pusing, sesak napas, dan nafsu makan berkurang.

Kurang zat besi dalam darah karena jarang mengkonsumsi sayuran. Kemudian cacingan yang kemudian terganggunya penyerapan zat besi oleh tubuh. Terlalu sering mengkonsumsi daging atau hewani juga menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap zat besi. Anjuran untuk mengatasi anemia dengan memakan daging merah dan hati tidak benar. Pada kasus ibu hamil, dimana asupan makanan tinggi zat besi harus diperhatikan.

Usahakan mengkonsumsi makanan bersumber dari makanan nabati. Seperti tempe, tahu, kacang merah, kacang kedelai, kacang tolo, kecap, bayam, kangkong, daun katuk, salak, papaya, dan lainnya. Biasanya Wanita hamil terkena serangan anemia pada usia kandungan enam bulan atau masa tiga bulan sebelum melahirkan. Zat besi ibu hamil diambil oleh janinnya untuk cadangannya satu bulan setelah dilahirkan.

Sementara ibu hamil juga sangat memerlukan zat besi untuk mengembalikan persediaan darah yang hilang saat persalinan. Maka, ibu hamil sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan nabati tinggi zat besi, seperti susu asli dan sayuran hijau. Segerah periksa ke dokter atau ke bidan terdekat kalau mengalami gejalah-gejalah anemia.

Apalagi ibu hamil memiliki penyakit yang menyebabkan anemia seperti wazir, kanker usus, gangguan menstruasi, dan penyakit ginjal. Itulah mengapa, pada saat ibu hamil berkunjung ke puskesmas sering diberikan obat penambah darah. Yuk, peduli dari sekarang dan jaga kesehatan demi Indonesia sehat. (Red)

Sy. Apero Fublic