ASMA: Kehamilan Beresiko Pada Masa Kehamilan dan Persalinan.

ASMA: Kehamilan Beresiko Pada Masa Kehamilan dan Persalinan.

KAGHAS.- Asma adalah sejenis penyakit yang menggangu saluran pernapasan. Ketika paru-paru terpapar pemicu asma, maka otot-otot pada saluran pernapasan menjadi kaku. Lalu saluran pernapasan menjadi sempit, dan menimbulkan dahak. Maka asma kemudian kambu. Asma jenis penyakit lama dan menahun mungkin juga seumur hidup.

Menurut data Kementran Kesehatan tahun 2018 penduduk Indonesia mencapai 2,4 persen mengidap penyakit asma. WHO juga menyatakan pada tahun 2019 penderita asma di dunia mencapai 262 juta orang dengan angka kematian mencapai 461 ribu orang. Bagaimana dengan ibu hamil yang mengidap asma. Jangan khawatir, terutama menjelang masa persalinan.

Dianjurkan pada ibu hamil penderita asma untuk rajin konsultasi pada dokter. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah saat proses menjelang persalinan asma datang menyerang. Karena Anda akan kesulitan bernapas dan itu membahayakan. Karena sesak napas Anda dan janin kesulitan mendapat oksigen. Untuk menghadapi asma terutama menjelang masa persalinan. Ibu hamil penderita asma dapat mengontrol diri dari pemicu kambunya asma. Hal pertama menjaga kesehatan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Kemudian memperhatikan kondis sekitar dan apa yang kita makan. Perlu dijelaskan bahwa, penyakit asma kambu dimana saluran pernapasan menjadi peka terhadap ransangan dari lingkungan atau alergi sebagai pemicu timbulnya asma. Hal-hal yang memicu kambunya asma, yaitu perubahan cuaca, asap, bau-bauan yang meransang, udara dingin, debu, serbuk sari bunga, makanan yang terlalu pedas, minuman bersoda, gangguan emosi, kelelahan jasmani, infeksi saluran pernapasan, dan zat-zat kimia.

Asma kambu ditandai munculnya gangguan Kesehatan, seperti batuk, bersin-bersin, pilek, kesulitan bernapas, tenggorokan gatal, berkeringat dingin, dan yang paling jelas adalah terganggunya pernapasan dengan terdengar bunyi dari paru-paru serta tarikan napas berat. Asma termasuk golongan penyakit keturunan yang tidak dapat disembuhkan secara permanen. Tetapi pengidap dapat mencegah serangan asma.

Banyak riset membuktikan bahwa diet pola makan kuartet nabati sangat sesuai untuk mengontrol penyakit asma. Hanya saja makanan yang terlalu pedas, dingin, bergetah, manis, asam, yang mengandung zat perwarna, susu sapi, coklat, kacang tanah, nanas, yang diawetkan sebaiknya dikurangi karena dapat memicu serangan asma.

Selain itu, ibu hamil pengidap asma dianjurkan melakukan olahraga ringan yang berfungsi menguatkan organ-organ pernapasan, terutama paru-paru dan otot dada. Pilihan olahraga yang disarankan adalah joging dan berenang. Itulah sedikit pengetahuan untuk ibu hamil pengidap asma. Namun hal yang terbaik adalah berkonsultasi pada dokter. Tulisan ini hanya sedikit memberi wawasan dan pengetahuan tentang penyakit asma.

Sy. Apero Fublic