PUISI: Fenomena Negeri 1

PUISI: Fenomena Negeri 1

Oleh: Ilyas Tata Sahari

KAGHAS.- SYARCE. Pusi kali ini menceritakan tentang penomena negeri. Bermacam-macam masalah yang terus terjadi. Rasanya sangat mustahil negeri ini akan menjadi besar dan jaya. Rasanya mustahil rakyat akan sejahtera. Karena sesungguhnya tidak ada yang bekerja untuk negeri. Selain mencari akan bagaimana menggerogoti. Bagaimana mengakali dan memperkaya negeri. Hampir semua lini kehidupan rusak oleh nafsu untuk mencari materi.

Hijau pudar dalam sehembus angin.

Kau rampas tanah kami.

Kau tanam dengan pohon sawit.

Lalu kau jual ke luar negeri.

Kami makan ampasmu.

Lalu uangnya kau bawa lari.

Mengapa begitu buruk dalam negeri.

Sungai jernih menjadi keruh.

Keruh oleh darah dan keringat asin.

Kotor oleh sampah dan manusia serakah.

Lalu tercemar dengan korupsi.

Habiskan uang dengan santai.

Ohh, hanya basah basi.

Carut marut energi.

Kilang minyak, gas banyak di tanah kami.

Tapi kami masi antri membeli.

Kemanakah hasil kilang ini.

Rakyat awam tak mengerti.

Lalu pemerintah juga mensubsidi.

Hai kawan-kawan ku, luar negeri.

Mari tengok jalan kami.

Jalan negerimu tumbu memanjang.

Jalan kami tumbu ke atas.

Semakin tahun semakin tinggi.

Kasihanlah anak cucu kami.

Suatu hari nanti, Naik jalan membawa tangga.

Tapi yang paling sedih.

Di pelosok jalan berlumpur.

Rusak berlobang dan hancur.

Sepanjang tahun sepanjang waktu.

Haaa.. Sesak nafas ini.

Melihat keadaan negeri.

Sunggu hancur dan lebur.

Oleh dirimu sendiri.

Sy. Apero Fublic